KOMPAS.com - Ilmuwan luar angkasa menawarkan pekerjaan bergaji Rp 270 juta kepada para perempuan yang mau terlibat dalam penelitian mereka.
Penelitian bernama Artificial Gravity Bed Rest Study tersebut mengharuskan para peserta untuk berbaring selama dua bulan. Namun bukan sembarang berbaring saja, sukarelawan diminta untuk bersandar dengan kepala lebih rendah dari tubuh mereka.
Penelitian yang dimulai pada 25 Maret lalu di Jerman ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara melindungi tubuh manusia dari efek mikrogravitasi. Seperti yang kita tahu, para ilmuwan memang getol melakukan studi semacam ini sebagai persiapan perjalanan manusia ke luar angkasa.
Ternyata, penelitian yang merupakan hasil kerja gabungan dari NASA, German Space Agency (DLR) dan European Space Agency (ESA) itu masih membutuhkan sukarelawan lagi. Sukarelawan akan mulai 'bekerja' dari September hingga Desember 2019.
Baca juga: Misi NASA Bantu 141 Astronom Identifikasi Planet Berjuluk Saturnus Panas
Nah, lantas apa sebenarnya hubungan berbaring di tempat tidur dengan gravitasi nol di luar angkasa?
Ternyata, ketika seseorang bersandar dengan kepala lebih rendah dari tubuh mereka, seiring waktu posisi itu menyebabkan cairan dalam tubuh bergeser ke arah kepala. Kondisi tersebut juga di alami oleh para astronot ketika mereka berada di situasi tanpa gravitasi.
Dengan mengamati orang-orang yang berbaring selama 60 hari dengan kepala 6 derajat lebih rendah dari tubuh mereka, para peneliti dapat mengembangkan strategi untuk membantu para astronot menghadapi tantangan serupa di luar angkasa.
Salah satu metode yang akan diujikan adalah penggunaan alat sentrifugal yang akan memutar tubuh para sukarelawan ini selama 30 menit setiap hari. Meski tidak terlalu cepat, namun akan menghasilkan gravitasi buatan yang akan memaksa cairan beredar ke seluruh tubuh.
Baca juga: Ambisi AS Daratkan Astronot di Bulan Tahun 2024 Meski Tanpa NASA
Untuk studi ini, para ilmuwan mencari perempuan yang tidak merokok dan berbahasa Jerman dengan rentang usia 24-55 tahun. Dan setiap orang akan mendapatkan kompensasi sekitar 19.000 dollar AS atau sekitar Rp 270 juta.
Secara total, studi akan berlangsung selama 89 hari dengan rincian 15 hari untuk menyesuaikan diri dengan peralatan, 60 hari berbaring, dan 14 hari beristirahat sebelum kembali ke kehidupan sehari-hari. Sukarelawan nantinya akan berbaring di kamar tunggal dan semua kegiatan sehari-hari akan dilakukan sambil tiduran.
Untuk memastikan bahwa sukarelawan tidak menambah berat badan selama dua bulan berbaring, maka peneliti akan memberikan mereka diet standar. Meski begitu, mereka kadang-kadang boleh mengonsumsi pancake atau permen.
Bagaimana, Anda tertarik?
https://sains.kompas.com/read/2019/03/31/190600023/dicari-perempuan-yang-mau-berbaring-2-bulan-untuk-rp-270-juta
2019-03-31 12:06:00Z
CBMicGh0dHBzOi8vc2FpbnMua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMTkvMDMvMzEvMTkwNjAwMDIzL2RpY2FyaS1wZXJlbXB1YW4teWFuZy1tYXUtYmVyYmFyaW5nLTItYnVsYW4tdW50dWstcnAtMjcwLWp1dGHSAbsBaHR0cHM6Ly9hbXAta29tcGFzLWNvbS5jZG4uYW1wcHJvamVjdC5vcmcvdi9zL2FtcC5rb21wYXMuY29tL3NhaW5zL3JlYWQvMjAxOS8wMy8zMS8xOTA2MDAwMjMvZGljYXJpLXBlcmVtcHVhbi15YW5nLW1hdS1iZXJiYXJpbmctMi1idWxhbi11bnR1ay1ycC0yNzAtanV0YT9hbXBfanNfdj0wLjEjd2Vidmlldz0xJmNhcD1zd2lwZQ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dicari, Perempuan yang Mau Berbaring 2 Bulan untuk Rp 270 Juta - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment