
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setengah miliar tahun lalu, Bumi adalah bola salju raksasa. Gletser menyelimuti dunia sampai ke khatulistiwa, yang menurut para ahli geologi terjadi setidaknya dua kali di masa lalu Bumi.
Pemanasan Global, Suhu Bumi Tahun Lalu Masih Panas
Sekarang, para ilmuwan telah menemukan bahwa episode bola salju terakhir kemungkinan berakhir dalam sekejap sekitar 635 juta tahun lalu. Peristiwa yang secara geologis cepat mungkin memiliki implikasi terhadap pemanasan global yang dipicu manusia saat ini.
"Es, yang terbentuk lebih dari beberapa ribu tahun meleleh tidak lebih dari 1 juta tahun," ujar ahli paleobiologi di Institut Politeknik Virginia dan Universitas Negeri di Blacksburg Shuhai Xiao yang merupakan bagian dari tim yang membuat penemuan itu, seperti dilansir laman sciencemag, Selasa, 2 April 2019.
Meskipun tim tidak tahu pasti apa penyebabnya, karbon dioksida yang dipancarkan oleh gunung berapi purba mungkin telah memicu peristiwa rumah kaca, menyebabkan lapisan es mencair dengan cepat. "Itulah kedipan mata dalam sejarah planet kita 4,56 miliar tahun ini, menunjukkan bahwa dunia mencapai titik kritis yang tiba-tiba," kata Xiao.
Untuk menyinari laju degradasi, Xiao dan koleganya meneliti batuan vulkanik dari provinsi Yunnan, Cina selatan. Ini tertanam di bawah jenis batuan lain yang disebut cap carbonate atau endapan unik dari batu kapur dan dolostone yang terbentuk selama penghancuran Snowball Earth sebagai respons terhadap tingginya kadar karbon dioksida di atmosfer.
Dengan menggunakan teknik penanggalan radiometrik, tim menemukan batuan vulkanik berusia 634,6 juta tahun, memberi atau memakan waktu sekitar 880.000 tahun. Penanggalan baru ini tidak dapat mengungkapkan kecepatan pencairan terjadi.
"Namun pada 2005, tim ilmuwan yang berbeda meneliti batuan vulkanik secara close up yang serupa di lokasi yang berbeda, di Provinsi Guizhou, China. Mereka bertanggal 635,2 juta tahun, memberi atau mengambil 570.000 tahun," tutur Xiao.
Bersama-sama, dua sampel menunjukkan peristiwa peleburan adalah pencairan cepat sekitar 1 juta tahun, tulis Xiao dan rekan-rekannya bulan lalu di Jurnal Geologi. Kuncinya, Xiao menjelaskan, adalah dua tanggal itu jauh lebih tepat daripada sampel sebelumnya, dengan bar kesalahan kurang dari 1 juta tahun.
Namun, menurut ahli geologi dari Utah State University di Logan Carol Dehler, karena dua sampel baru berasal dari Cina selatan, mereka tidak melukis gambaran global tentang pencairan kuno. Untuk melakukan itu, para ilmuwan perlu menemukan batuan vulkanik yang dapat didata dari bagian lain dunia.
Memahami sifat glasiasi purba ini dapat membantu para ilmuwan menghadapi perubahan iklim hari ini: "Saya pikir salah satu pesan terbesar yang dapat dikirimkan Bumi Bola Salju kepada umat manusia," kata Dehler, "adalah bahwa menunjukkan kemampuan Bumi untuk berubah secara ekstrem".
Simak kabar terbatu tentang Bumi bola salju yang mencair cepat hanya di kanal Tekno Tempo.co
SCIENCE | JURNAL GEOLOGI
https://tekno.tempo.co/read/1192323/ilmuwan-bola-salju-bumi-kuno-mencair-dalam-sekejap
2019-04-04 07:09:00Z
CAIiEAKAxqA-GGySxrJA-x12Ca4qGQgEKhAIACoHCAow-ZTdCjD4odABMNSTjAI
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ilmuwan: Bola Salju Bumi Kuno Mencair dalam Sekejap - Tempo.co"
Post a Comment