TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti menggunakan fosil gigi yang ditemukan di dekat Danau Turkana di barat laut Kenya untuk mengidentifikasi spesies monyet. Penemuan itu membantu mengisi celah 6 juta tahun dalam evolusi primata.
Ahli geografi University of Nevada Las Vegas (UNLV) Terry Spell dan mantan mahasiswa master Dawn Reynoso adalah bagian dari tim peneliti internasional yang menemukan spesies yang hidup 22 juta tahun lalu.
Menurut mereka memahami evolusi monyet dunia lama itu penting, karena bersama dengan kera besar dan manusia, mereka termasuk dalam kelompok primata antropoid atau primata yang menyerupai manusia.
"Penemuan fosil monyet itu tumbuh dari penelitian yang lebih luas terhadap bagian batuan sedimen di Kenya yang mengandung sejumlah besar jenis fosil. Termasuk beberapa ratus mamalia dan rahang reptil, anggota badan, dan gigi," ujar Spell, seperti dilaporkan laman Phsy, Rabu, 15 Mei 2019.
Penelitian sebelumnya mendokumentasikan evolusi awal monyet dunia lama menggunakan fosil berumur 19 juta dan 25 juta tahun, meninggalkan jarak 6 juta tahun dalam catatan paling awal. Namun, fosil baru itu diperkirakan berumur 22 juta tahun. Umur isotop di bebatuan diperoleh di Laboratorium Geokronologi Isotop Nevada di kampus UNLV.
"Ini menambah pemahaman kami tentang sejarah evolusi paling awal dari monyet dunia lama, termasuk perubahan pola makan mereka," kata Spell. "Monyet berasal pada masa lalu ketika Afrika dan Arab bersama-sama sebagai benua pulau."
Gerakan lempeng tektonik, Spell menambahkan, mendorong massa daratan tersebut ke daratan Eurasia pada 20 hingga 24 juta tahun lalu, dan terjadi pertukaran hewan dan tumbuhan. Itu tidak jelas apakah persaingan dengan spesies yang baru diperkenalkan atau perubahan kondisi iklim mendorong perubahan tubuh.
Para ilmuwan menamai spesies monyet yang baru ditemukan Alophia karena kurangnya lambang molar pada giginya, sebuah fenomena yang membedakan mereka dari fosil monyet yang lebih muda secara geologis. Monyet dunia lama adalah superfamili hidup paling sukses dari primata bukan manusia dengan distribusi geografis yang hanya dilampaui oleh manusia.
Kelompok ini menempati spektrum luas dari habitat tanah hingga pohon dan memiliki beragam jenis makanan. Mereka berevolusi untuk mengembangkan fitur gigi yang khas, memiliki dua puncak gigi, yang hingga hari ini memungkinkan mereka untuk memproses berbagai jenis makanan yang ditemukan di berbagai lingkungan di Afrika dan Asia.
Penelitian Monyet Dunia Lama Primitif dari Miosen awal Kenya dan evolusi bilophodonty serkithithoid diterbitkan dalam Proceeding National Academy of Sciences baru-batu ini.
Simak kabar terbaru tentang fosil dan evolusi primata hanya di kanal Tekno Tempo.co
PHYS | PROCEEDING NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES
https://tekno.tempo.co/read/1206104/temuan-fosil-gigi-mengisi-6-juta-tahun-evolusi-primata
2019-05-16 08:23:00Z
CAIiEAX31-hqCf9M3zTPw8W94lkqGQgEKhAIACoHCAow-ZTdCjD4odABMNSTjAI
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Temuan Fosil Gigi Mengisi 6 Juta Tahun Evolusi Primata - Tempo.co"
Post a Comment