KOMPAS.com – Foto pertama lubang hitam yang populer di jagad maya selama dua hari belakangan ini memancing rasa keingintahuan publik.
Selama ini, lubang hitam dipersepsikan bak sumur tanpa dasar yang menyedot apapun yang berada di sekitarnya. Apakah anggapan itu benar?
Jawabannya, iya dan tidak, tergantung dari ukuran serta seberapa jauh jarak suatu benda dari lubang hitam tersebut.
Lantas, bagaimana jika sebuah lubang hitam itu ada di dekat Bumi, katakanlah sejauh jarak antara Bumi dengan Bulan?
“ Lubang hitam memiliki massa minimal 3-5 kali lipat massa Matahari, dengan diameter sekitar 10-20 km saja”, ujar Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (13/4/2019).
Baca juga: Setelah 2,5 Abad, Gambar Lubang Hitam Pertama Terungkap. Ini Fotonya...
“Secara teoritis, benda yang ada di sekitar lubang hitam dengan jarak 6 juta km (jika massanya tiga kali lipat Matahari) akan hancur akibat gaya pasang surut gravitasi”, jelas Marufin.
Marufin juga menambahkan bahwa puing hamburan dari benda tersebut akan ditarik ke arah lubang hitam, meski hanya sebagian kecil yang benar-benar memasukinya.
Penting untuk diketahui, jarak antara Bumi dengan Bulan hanyalah 384.000 km saja.
Lalu, jika sebuah lubang hitam supermasif seperti Messier 87 yang baru saja kita dapatkan fotonya berada di posisi Bulan saat ini, apa yang akan terjadi? Jawabannya, Bumi-nya saja tak mungkin ada.
“Segenap tata surya kita akan lenyap”, jawab Marufin.
Marufin menjelaskan bahwa horizon peristiwa (event horizon) Messier 87 memiliki diameter melebihi separuh ukuran tata surya kita, yakni jarak antara Matahari hingga sisi dalam awan komet Opik-Oort.
Baca juga: Fakta Katie Bouman, Wanita di balik Foto Lubang Hitam, dan Perempuan dalam Sains
Untuk dapat lepas dari horizon peristiwa, dibutuhkan kecepatan setara kecepatan cahaya.
“Jika pusat lubang hitam supermasif ini berada di posisi Bulan, maka Bumi dan penghuninya akan tercabik-cabik menjadi partikel paling elementer berupa kuark dan elektron. Semuanya lantas dimampatkan dalam ruang sangat sempit” lanjut Marufin.
Lubang hitam merupakan suatu kawasan pada ruang-waktu yang memiliki efek gravitasi sangat kuat, dimana bahkan cahaya saja tidak sanggup kabur darinya.
Keberadaannya dibatasi oleh horizon peristiwa, batas akhir dimana suatu benda dapat melarikan diri sebelum memasuki lubang hitam.
Baca juga: Lubang Hitam dan 5 Foto Paling Fenomenal Lainnya di Dunia Astronomi
https://sains.kompas.com/read/2019/04/13/193527623/bagaimana-nasib-manusia-jika-lubang-hitam-sedekat-bulan
2019-04-13 12:38:35Z
CBMiamh0dHBzOi8vc2FpbnMua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMTkvMDQvMTMvMTkzNTI3NjIzL2JhZ2FpbWFuYS1uYXNpYi1tYW51c2lhLWppa2EtbHViYW5nLWhpdGFtLXNlZGVrYXQtYnVsYW7SAW5odHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL3NhaW5zL3JlYWQvMjAxOS8wNC8xMy8xOTM1Mjc2MjMvYmFnYWltYW5hLW5hc2liLW1hbnVzaWEtamlrYS1sdWJhbmctaGl0YW0tc2VkZWthdC1idWxhbg
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bagaimana Nasib Manusia jika Lubang Hitam Sedekat Bulan? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment