loading...
Seperti dilansir dari Daily, Selasa (13/8/2019), Perseid terjadi ketika Bumi memasuki bidang puing-puing yang ditinggalkan komet Swift-Tuttle. Bumi memasuki bidang puing-puing itu akhir Juli, tapi akhir pekan ini akan menjadi puncaknya, dengan sebanyak 50 meteor melesat setiap jam. Bumi akan keluar dari bidang puing-puing itu akhir Agustus.
Menurut NASA, siaran langsung mengenai hujan meteor dari sebuah kamera di Huntsville, Alabama, akan tersedia di laman Facebook NASA Meteor Watch selepas pukul 8 malam waktu Eastern Time, Minggu (11/8), atau pukul 0000 UTC, Senin (12/8).
Baca Juga:
NASA mengatakan hujan meteor itu bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang, tanpa memerlukan teropong atau teleskop.
Menurut NASA, Ursid adalah hujan meteor dengan jumlah rendah yang biasanya menghasilkan 5-10 bintang penembakan setiap jam. Menurut NASA, para ilmuwan sebelumnya telah melihat beberapa ledakan Ursid yang kuat. Ledakan Ursid terkuat yang tercatat terjadi pada 1945, ketika pengamat Eropa melihat 120 meteor per jam.
Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA, Bill Cooke mengatakan kepada Space.com bahwa sebuah meteoroid pada dasarnya adalah puing-puing ruang angkasa. Sebagai contoh, remah-remah dari Halley's Comet adalah meteoroid.
Begitu meteoroid memasuki atmosfir Bumi, mereka menjadi meteor atau yang juga dikenal bintang jatuh. Meskipun sebagian besar meteor hancur sebelum menabrak tanah, meteor yang menyerang permukaan planet disebut meteorit
(wbs)
https://autotekno.sindonews.com/read/1429510/124/malam-ini-jadi-puncak-hujan-ribuan-meteor-1565692146
2019-08-13 12:01:00Z
52781753404780
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Malam Ini, Jadi Puncak Hujan Ribuan Meteor - SINDOnews.com"
Post a Comment