Bentuk tubuh bisa berubah ketika astronaut sudah berada di luar angkasa dari bentuk aslinya ketika melakukan latihan di Bumi. Hal ini diungkap petugas Urusan Publik NASA, Brandi Dean dam Stephanie Schierholz.
"Kami berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan ukuran pakaian para astronaut, berdasarkan ukuran pakaian yang mereka kenakan pada latihan di Bumi. Pada beberapa kasus, mereka juga berlatih dengan berbagai ukuran. Akan tetapi, ukuran individu dapat berubah ketika mereka sudah ada di orbit, karena pengaruh kecilnya gravitasi," kata Dean, seperti dikutip CNN.
Lebih lanjut, Stephanie menjelaskan soal perubahan tubuh yang terjadi ketika astronaut berada di luar angkasa itu."Jika kamu berdiri di Bumi, gravitasi menarikmu ke bawah. Contohnya seperti peredaran cairan tubuh, serta tulang rusuk manusia yang memanjang ketika mereka berada di luar angkasa. Perubahan ini membuat tubuh bereaksi berbeda, terutama pada saat latihan dibandingkan dengan saat melakukan kegiatan spacewalk yang sesungguhnya."
Awalnya misi spacewalk ini akan dilakukan oleh dua orang astronot wanita, Anne McClain dan Christina Koch. Namun, misi itu batal karena tidak muatnya baju astronot yang akan digunakan untuk mengerjakan pekerjaan di luar angkasa itu. Sehingga, perjalanan yang semestinya dilakukan oleh McClain diganti oleh Nick Hague.
Pakaian yang sebelumnya pernah digunakan McClain pada tugas sebelumnya akan digunakan oleh Christina Koch. Keduanya menggunakan baju ukuran M, sementara pakaian yang tersedia di ISS hanya tersedia ukuran S, M, dan L.
"Kami memiliki dua pakaian medium, dua ukuran besar, dan ukuran ekstra besar. Akan tetapi satu pakaian medium, dan satu pakaian ekstra besar adalah cadangan yang membutuhkan waktu konfigurasi tambahan," kata Dean.
![]() |
"Ann yang berlatih menggunakan ukuran medium, maupun ukuran besar, mengatakan bahwa ia baik-baik saja dengan kedua ukuran tersebut. Namun ketika ia berada di luar angkasa, dan mengenakan pakaian antariksa, ia merasa untuk harus terus menggunakan ukuran medium untuk spacewalk selanjutnya," lanjut Stephanie.
NASA sebenarnya mempunyai dua pasang pakaian antariksa untuk masing-masing ukuran yang tersedia, akan tetapi satu pakaian lagi merupakan pakaian cadangan yang tidak bisa langsung digunakan, melainkan harus dipersiapkan dahulu sebelum bisa dikenakan untuk melakukan misi.
Stephanie kembali menjelaskan bagaimana sulitnya astronaut ketika menggunakan pakaian antariksanya, mulai dari memakai, hingga bekerja menggunakan pakaian tersebut. Pakaian antariksa yang memiliki tekanan juga menjadi faktor yang mempersulit kerja astronaut ketika berada di luar angkasa.Keputusan untuk mengganti kru yang bertugas dirasa lebih efektif, karena mereka harus mempertimbangkan kebutuhan astronaut, serta menepati jadwal. NASA menjadwalkan kegiatan spacewalk berikutnya pada 8 April dan menyambut kedatangan roket kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 17 April.
"Saya pikir hal ini tidak dapat dihindarkan. Spacewalk dengan beranggotakan kru perempuan akan terjadi, hanya saja belum pada Jumat ini," kata Stephanie.Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengubah rencananya untuk menjalankan kegiatan spacewalk, atau tugas aktivitas fisik yang dilakukan astronaut di luar stasiun luar angkasa internasional (ISS). Sebelumnya pada awal Maret, berita akan dilakukannya kegiatan spacewalk yang hanya melibatkan seluruh kru perempuan telah dikonfirmasi oleh berbagai pihak NASA.
Spacewalk dengan seluruh kru perempuan menjadi spesial karena merupakan pertama kalinya dalam sejarah. Sebelumnya spacewalk hanya dilakukan oleh laki-laki, atau kombinasi perempuan dan laki-laki.
(lea/eks)https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190328142822-199-381459/nasa-ungkap-alasan-spacewalk-wanita-gagal-gara-gara-baju
2019-03-28 23:28:51Z
52781531373883
Bagikan Berita Ini
0 Response to "NASA Ungkap Alasan Spacewalk Wanita Gagal Gara-gara Baju - CNN Indonesia"
Post a Comment